KEBUDAYAAN NEGARA TURKI
Turki berasal dari bahasa Cina, Tu-kiu (Turk) yang pertama kali digunakan pada abad ke-6. Sejak zaman dahulu di sebelah barat gurun pasir Gobi (wilayah Tiongkok/ Cina) yaitu daerah yang disebut Khurasan dan sekitarnya ada suku yang bernama Turki. Mereka hidup secara nomaden. Bangsa Turki terbagi dalam berbagai suku, di antara suku yang terkenal adalah suku Ughuz dari kabilah al Gaz berasal dari keluarga Qabey. Suku ini terbagi menjadi 24 sub-suku yang kemudian hari lahir dari sub-suku ini Sultan pertama Dinasti Turki Usmani yaitu yang bernama Usman.
Bangsa Turki memeluk agama Islam mulai abad 9 dan 10 M. Mereka meninggalkan kampung halamannya karena mendapat tekanan dan serangan dari bangsa Mongol di bawah pimpinan Jhengis Khan yang saat itu telah menguasai wilayah Asia tengah dan Asia barat.
Pengembaraan bangsa ini dipimpin oleh Sulaiman sampai di tepi sungai Eufrat. Dalam perjalanan ke Asia kecil Sulaiman wafat kemudian rombongan dipimpin oleh salah satu putranya bernama Orthogul atau juga disebut Erthagral. Sesampainya di dekat negeri Angora (kini Ankara), mereka menjumpai pertempuran pasukan Bani Saljuk di bawah pimpinan Sultan Alauddin melawan pasukan Mongol. Rombongan Orthogul kemudian bergabung bersama pasukan Bani Saljuk melawan dan mengalahkan tentara Mongol. Dari kemenangan inilah rombongan pengembaraan Orthogul mendapatkan dari Sultan Alauddin hadiah berupa sebuah wilayah dekat Broessa atau juga disebut daerah Iski Shahr dan sekitarnya sebuah wilayah berbatasan dengan wilayah Bizantium yaitu daerah ditepi laut tengah (kini dikenal dengan sebutan Anatolia).
Saat ini bangsa Turki (bahasa Turki: Türk) didefinisikan sebagai penduduk Republik Turki. Pada catatan sejarah awal, definisi Bangsa Turki adalah “individu manapun di Republik Turki; apapun kepercayaannya atau latar belakang etnisnya; yang berbicara bahasa Turki, mengenal budaya Turki dan memiliki faham idealisme Turki, adalah seorang bangsa Turki.” Pemikiran ini berasal dari kepercayaan Mustafa Kemal Atatürk. Kini, istilah Bangsa Turki digunakan untuk penduduk Turki, dan juga penduduk berbahasa Turki di bekas wilayah Kesultanan Utsmaniyah dan komunitas Turki yang tersebar di Eropa, Amerika Utara dan Australia.
Anatolia (Yunani: ανατολή Anatolē atau Asia Kecil, “terbitnya matahari” atau “Timur”; perbandingan “Asia Timur” dan “Levant”, oleh etimologi umum bahasa turki Anadolu dari ana “ibu” dan dolu “isi”, juga disebut dengan nama Latin Asia Minor, ialah sebuah kawasan di Asia Barat Daya yang kini dapat disamakan dengan Turki bagian Asia.
Karena letaknya yang strategis pada pertemuan Asia dan Eropa, Anatolia telah menjadi tempat lahir beberapa peradaban sejak abad prasejarah, dengan permukiman neolitik seperti Catalhöyük (neolitik barang tembikar), Cayönü (Neolitik Pra-Barang Tembikar A ke neolitik barang tembikar), Nevali Cori (Neolitik Pra-Barang Tembikar B), Hacilar (neolitik barang tembikar), Göbekli Tepe (Neolitik Pra-Barang Tembikar A) dan Mersin. Permukiman Troya bermula di masa Neolitiknamun berlanjut sampai abad besi.
Peradaban dan penduduk utama yang telah tinggal di atau menaklukkan Anatolia termasuk Hattia, Luwia, Hittit, Phrygia, Simeria, Lidia, Persia, Kelt, Tabal, Mesekh, Yunani, Pelasgia, Armenia, Romawi, Goth, Kurd, Bizantium, Turki Seljuk dan Turki Utsmani. Mereka semua termasuk dari banyak budaya etnis dan linguistik. Sepanjang sejarah yang terlacak, penduduk Anatolia telah bercakap Indo-Eropa dan Semit, seperti banyak bahasa dari pertalian tak pasti. Nyatanya, diberikan bahasa zaman purbakala Hittit Indo-Eropa dan Luwia, beberapa sarjana telah mengusulkan Anatolia sebagai pusat hipotesis dari yang bahasa Indo-Eropa telah menyebar. Penulis lainnya telah mengusulkan asal penduduk Anatolia dari bangsa Etruria dari Italia kuno.
Kini kebanyakan penduduk Anatolia merupakan penutur asli bahasa Turki, yang telah diperkenalkan penakluk Anatolia oleh orang Turki dan naiknya Kerajaan Ottoman Abad ke-13. Bagaimanapun, Anatolia menyisakan multi-etnis sampai awal abad ke-20. Minoritas etnis dan linguistik Kurdi yang signifikan tetap ada di bagian selatan.
Turki adalah sebuah republik konstitusional yang demokratis, sekuler, dan bersatu. Turki telah berangsur-angsur bergabung dengan Barat sementara di saat yang sama menjalin hubungan dengan dunia Timur. Negara ini merupakan salah satu anggota pendiri, Organisasi Konferensi Islam, OECD, dan OSCE, serta negara anggota Dewan Eropa sejak tahun 1949, dan NATO sejak tahun 1952. Sejak tahun 2005, Turki adalah satu-satunya negara Islam pertama yang berunding menyertai Uni Eropa, setelah merupakan anggota koalisi sejak tahun 1963. Turki juga merupakan anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 buah ekonomi yang terbesar di dunia. Ibu kota negara Turki adalah Ankara sedangkan kota terbesar di Turki adalah Istanbul.
2. Wilayah Turki
Bangsa Turki berdiam di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut;Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental.
3. Budaya Masyarakat Turki
Disebabkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua buah peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur tanah di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang semakin tumbuh.
4. Bahasa Turki
Bahasa Turki pada mulanya berasal dari Asia Tengah dimana mereka yang disebut kelompok Oguz berpindah hingga ke jazirah Anatolia, Asia Kecil. Bahasa cabang Oguz ini lambat laun berubah. Kelompok Oguz ini menyebar mulai Anatolia hingga Selat Bosporus. Kelompok yang membawa bahasa ini adalah kelompok Seljuk pada abad ke-10. Semenjak Islam mulai dianut masyarakat Turki, bahasa Turki di wilayah Anatolia mulai menyerap berbagai kosakata dari bahasa Arab dan bahasa Persia. Bahasa Turki kemudian pada abad 15 mencapai puncak kejayaannya di masa Kalifah Usmaniyah. Di masa Usmaniyah ini, bahasa Turki ditulis dengan sejenis Huruf Arab. Akan tetapi, semenjak tahun 1928, Mustafa Kemal Atatürk, yang dikenal sebagai bapak Turki Sekuler berusaha membaratkan Turki dan mengganti semua ejaan bahasa Turki ke dalam abjad Latin.
Bahasa Turki merupakan anggota cabang dari Bahasa-bahasa Turki , yang meliputi bahasa Turki Gagauz dan bahasa Turki Khorasani. Tergolong subkelompok Turki Selatan, yang tergolong dalam kelompok bahasa Altai. Bahasa Turki dituturkan di Anatolia, Siprus, Balkan, Kaukasus, Eropa Tengah, Eropa Barat dengan penutur diperkirakan 70-100 juta. Bahasa Turki telah menjadi bahasa resmi Negara Turki, Siprus, Siprus Utara, Makedonia, Kosovo. Selain itu, juga diajarkan di sekolah-sekolah komunitas Turki di Bulgaria, Yunani, Makedonia dan Rumania. Bahasa Turki juga disebut sebagai Osmanli.
Bahasa Turki terbagi atas beberapa dialek, seperti dialek Danubia yang dituturkan di wilayah Balkan, Gaziantep,Sanliurfa, Edirne, Razgrad, Dinler, Rumelia, Karamanli dan Eskisehir. Dimasa Kalifah Usmaniyah, bahasa Turki ditulis dengan sejenis Huruf Arab, namun sejak tahun 1928, bahasa Turki ditulis dalam Huruf Latin yang dimodifikasi.
Dahulu, di zaman kekhalifahan Turki Utsmani, bahasa Turki kaya dengan kosakata bahasa Arab yang jumlahnya 80%. Ketika berkuasa, Mustafa Kemal Atatürk mendirikan Lembaga Bahasa yang tugasnya ialah mengembangkan kosa kata Turki atau Altai bahasa Turki sebagai revitalisasi bahasa ini. Kini kosakata Arab tinggal 30% saja.
5. Budaya Turki
Budaya Turki menggabungkan sebagian besar unsur-unsur yang berasal dari tradisi Ottoman, Eropa, Timur Tengah dan Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Usmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah masa Bizantium masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki. Yang paling terkenal adalah Aya Soviaa, suatu gereja di masa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi mesjid pada masa Khalifah Usmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini dijadikan musium.
Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. Islam di masa kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT sebagai Khalik, Sang Pencipta; dan juga suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam yang muncul di Jazirah Arab dan telah berkembang lama di wilayah Persia, berkembang di wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki dengan membawa peradaban dua bangsa tersebut. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab. Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19 di bawah kepemimpinan Kemal Atatruk. Setelah jatuhnya kerajaan setelah Republik Turki mengadaptasi sebuah pendekatan kesatuan, yang memaksa semua budaya yang berbeda dalam batas-batas untuk bergaul dengan satu sama lain dengan tujuan menghasilkan “Turki” dan budaya identitas nasional. Selanjutnya arah modernisasi yang berkiblat ke Barat telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Karena faktor sejarah yang berbeda mendefinisikan identitas Turki, budaya Turki menggabungkan upaya yang jelas untuk menjadi “modern” dan Barat , dengan keinginan untuk mempertahankan nilai-nilai agama dan sejarah tradisional. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki.
6. Musik
Musik Turki mencakup unsur-unsur musik rakyat Asia Tengah, Arab, musik klasik Persia, musik kuno Yunani-Romawi dan musik populer modern Eropa dan Amerika. Turki, kaya akan warisan musik, telah mengembangkan seni di dua daerah, musik klasik Turki (mirip dengan Yunani-Romawi) dan musik rakyat Turki (Serupa dengan Asia Tengah).
7. Sastra
Sastra Turki adalah kumpulan teks tertulis dan lisan disusun dalam bahasa Turki, baik melalui bentuk Ottoman atau bentuk sastra eksklusif, seperti yang terdapat dalam Republik Turki hari ini. Contoh tradisional untuk sastra rakyat Turki adalah cerita Karagöz dan Hacivat, Keloğlan, dan Nasreddin Hoca, serta karya-karya penyair rakyat seperti Yunus Emre dan Asik Veysel . Kitab Dede Korkut dan Epic Köroğlu telah menjadi unsur utama dari tradisi epik Turki di Anatolia selama beberapa abad.
sumber : https://kajiantimurtengah.wordpress.com/2010/12/08/masyarakat-turki/
Comments
Post a Comment